Nabi memiliki tujuh buah baju besi:
Dhat al-Fudul, yang kemudian ditukarkan dengan tiga puluh sa’ selai (makanan)
kepada abu Abu-Shahm, seorang Yahudi, untuk makanan keluarganya. Dhat al-Fudul
terbuat dari besi. Nabi juga memiliki Dhat al-Wishah, Dhat al-Hawashi,
as-Sa’diyyah, Fiddah, al-Batra ‘, dan al-Khirniq.
Nabi memiliki enam busur panah:
az-Zawra ‘, ar-Rauha’, as-Safra ‘, al-Bayda’, al-Katum—yang rusak selama pertempuran
Uhud, dan diambil oleh Qatadah bin an-Nu’man—dan as-Saddad.
Nabi memiliki bergetar disebut
al-Kafur, dan tali untuk itu terbuat dari kulit kecokelatan, serta cincin
melingkar tiga perak, gesper, dan ujung terbuat dari perak. Kita harus
menyebutkan bahwa Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa tidak ada riwayat otentik
bahwa Nabi pernah memakai tali pinggangnya.
Nabi juga memiliki beberapa perisai:
az-Zalluq, dan perisai yang dinamai al-Futaq. al-Futaq diberikan kepadanya
sebagai hadiah, dan awalnya terdapat gambar patung di atasnya. Rasul sering
meletakkan tangannya pada gambar patung itu hingga kemudian gambar itu menjadi
pudar tak terlihat.
Nabi memiliki lima tombak:
al-Muthwi, al-Muthni, an-Nab’ah, tombak besar yang dinami al-Bayda ‘, dan
tombak pendek bernama Anazah. Tombak ini selalu dibawa ketika hari raya Id,
digunakan sebagai sutrah. Kadang-kadang, Nabi berjalan sambil memegang ‘Anazah.
Nabi memiliki helm yang terbuat dari
besi yang disebut al-Muwashah – yang dihiasi dengan tembaga – dan helm yang
lain, disebut-Sabugh, atau Dhu sebagai-Sabugh.
Nabi
memiliki tiga jubah panjang (jubbas) yang terus dipakai selama pertempuran.
Salah satunya terbuat dari brokat halus berwarna hijau (sundus). Nabi memiliki
bendera hitam, disebut al-’Uqab. Abu Dawud dalam salah satu hadis yang
dikumpulkan dalam kitab ‘Sunan,’ dari seorang sahabat yang mengatakan: “Aku
melihat bendera Nabi.” Nabi juga memiliki tongkat yang disebut al-’Arjun, dan
al-Mamshuq.