“ Pergunakan
lima perkara sebelum datang lima perkara yang lain: masa mudamu sebelum datang
masa tuamu, masa kayamu sebelum tiba miskinmu, masa sehatmu sebelum datang masa
sakitmu, dan hidupmu sebelum tiba kematianmu” (HR. Bayhaqi)
Mati adalah
suatu ketetapan dari Allah SWT kepada setiap makhluk yang bernyawa. Bila
seorang sudah diputuskan untuk mati oleh Allah SWT, maka matilah dia tanpa
dapat menghindar, tanpa bisa ditunda-tunda, atau bahkan dimajukan. Ia akan mati
dalam keadaan apapun, siap atau tidak siap, suka atau tidak suka. Sebaliknya,
keinginan seseorang untuk mati, dalam keadaan yang galibnya bisa menimbulkan
kematian sekalipun, bila Allah SWT belum metentukan ajal untuknya, maka ia tetap
tidak akan mati.
“Sesuatu yang
bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izi Allah sebagai ketetapan yang
tertentu waktunya” (Ali Imran 145)
“.. Tuhanku
ialah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan” (Al Baqarah 258)
“Dimana saja
kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada didalam
benteng yang kokoh” (An Nisaa’ 78)
“Katakanlah,
sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian
itu akan menemui kamu” (Al Jumu’ah 8)
“Maka jika telah
datang ajalnya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak
dapat memajukannya” (al-A’raf 34)
PERSIAPAN
SEBELUM AJAL TIBA, Jaga dan Upgrade Iman dan Taqwa
Karena
pada dasarnya iman seseorang itu kadang naik dan kadang turun;
“Iman itu kadang
naik kadang turun, maka perebaharuilah iman kalian dengan la ilaha ilallah” (HR
Ibn Hibban)
Sebagai
Muslim/ah kita wajib menjaga iman kita agar tetap eksis, agar tetap mengakar di
hati sanubari sampai akhir hayat. Tentang wajibnya menjaga iman, Allah telah
berfirman dalam QS Al-Imran:102
“Hai orang-orang
yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dengan sebenar- benar
takwa, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam”
Bukti seorang
yang beriman adalah taqwa, sedangkan kadar taqwa dapat diketahui dari
seberapa taat kita kepada aturan dan hukum Allah SWT yaitu Islam.
Dengan menjaga
ketaatan kita kepada aturan Islam, maka ketika ajal tiba sudah ada modal bagus
untuk kita bawa di alam berikutnya.
Iman dan taqwa
yang terealisasikan dengan taat kepada aturan Islam akan mudah untuk kita jaga
dan upgrade ketika kita senantiasa mengingat kematian. Orang yang senantiasa
ingat akan mati, ia akan senantiasa hati-hati dalam setiap pikiran, ucapan, dan
perbuatannya.
“Secerdik-cerdik
manusia adalah yang terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanyak
persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka itulah orang-orang yang
benar-benar cerdik dan mereka akan pergi ke alam baka dengan membawa kemuliaan
dunia serta kemuliaan akhirat” (HR. Ibnu Majah)
Penyesalan itu
selalu datang di belakang, kesempatan itu sangat jarang dan hampir tidak datang
kedua kalinya. Ketika gelar almarhum sudah disandang, disitulah akhir dari
semua kesempatan. Putuslah semua amal kita kecuali sedekah jariyah, ilmu yang
bermanfat, dan doa anak sholeh. Saat itu penyesalan yang amat sangat dalam pun
tidak akan membantu kita sedikitpun.
Persiapan Sebelum Ajal Tiba, Jauhkan Diri dari Maksiat dan Mara Bahaya
Apa jadinya
ketika kita sedang asik maksiat, dengan tidak diduga Izroil mencabut ruh kita ?
Naudzubillahi mindzalik… Sungguh ini termasuk cara mati yang sangat buruk
(su’ul khatimah)
Secara sengaja
menuju keadaan yang membahayakan keselamatan jiwa seperti berkendara
ugal-ugalan, bencana alam dsb sama saja bunuh diri. Dan dalam Islam bunuh diri
itu sangat dilarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar