Minggu, 20 Oktober 2013

Hidupmu Sebelum Tiba Kematianmu


“ Pergunakan lima perkara sebelum datang lima perkara yang lain: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa kayamu sebelum tiba miskinmu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, dan hidupmu sebelum tiba kematianmu” (HR. Bayhaqi)
Mati adalah suatu ketetapan dari Allah SWT kepada setiap makhluk yang bernyawa. Bila seorang sudah diputuskan untuk mati oleh Allah SWT, maka matilah dia tanpa dapat menghindar, tanpa bisa ditunda-tunda, atau bahkan dimajukan. Ia akan mati dalam keadaan apapun, siap atau tidak siap, suka atau tidak suka. Sebaliknya, keinginan seseorang untuk mati, dalam keadaan yang galibnya bisa menimbulkan kematian sekalipun, bila Allah SWT belum metentukan ajal untuknya, maka ia tetap tidak akan mati.
“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izi Allah sebagai ketetapan yang tertentu waktunya” (Ali Imran 145)
“.. Tuhanku ialah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan” (Al Baqarah 258)
“Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada didalam benteng yang kokoh” (An Nisaa’ 78)
“Katakanlah, sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu” (Al Jumu’ah 8)
“Maka jika telah datang ajalnya, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat memajukannya” (al-A’raf 34)
PERSIAPAN SEBELUM AJAL TIBA, Jaga dan Upgrade Iman dan Taqwa
 Karena pada dasarnya iman seseorang itu kadang naik dan kadang turun;
“Iman itu kadang naik kadang turun, maka perebaharuilah iman kalian dengan la ilaha ilallah” (HR Ibn Hibban)
Sebagai Muslim/ah kita wajib menjaga iman kita agar tetap eksis, agar tetap mengakar di hati sanubari sampai akhir hayat. Tentang wajibnya menjaga iman, Allah telah berfirman dalam QS Al-Imran:102
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu sekalian kepada Allah dengan sebenar- benar takwa, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”
Bukti seorang yang beriman adalah taqwa, sedangkan kadar taqwa dapat diketahui dari seberapa taat kita kepada aturan dan hukum Allah SWT yaitu Islam.
Dengan menjaga ketaatan kita kepada aturan Islam, maka ketika ajal tiba sudah ada modal bagus untuk kita bawa di alam berikutnya.
Iman dan taqwa yang terealisasikan dengan taat kepada aturan Islam akan mudah untuk kita jaga dan upgrade ketika kita senantiasa mengingat kematian. Orang yang senantiasa ingat akan mati, ia akan senantiasa hati-hati dalam setiap pikiran, ucapan, dan perbuatannya.
“Secerdik-cerdik manusia adalah yang terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanyak persiapannya untuk menghadapi kematian. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar cerdik dan mereka akan pergi ke alam baka dengan membawa kemuliaan dunia serta kemuliaan akhirat” (HR. Ibnu Majah)
Penyesalan itu selalu datang di belakang, kesempatan itu sangat jarang dan hampir tidak datang kedua kalinya. Ketika gelar almarhum sudah disandang, disitulah akhir dari semua kesempatan. Putuslah semua amal kita kecuali sedekah jariyah, ilmu yang bermanfat, dan doa anak sholeh. Saat itu penyesalan yang amat sangat dalam pun tidak akan membantu kita sedikitpun.
Persiapan Sebelum Ajal Tiba, Jauhkan Diri dari Maksiat dan Mara Bahaya
Apa jadinya ketika kita sedang asik maksiat, dengan tidak diduga Izroil mencabut ruh kita ? Naudzubillahi mindzalik… Sungguh ini termasuk cara mati yang sangat buruk (su’ul khatimah)
Secara sengaja menuju keadaan yang membahayakan keselamatan jiwa seperti berkendara ugal-ugalan, bencana alam dsb sama saja bunuh diri. Dan dalam Islam bunuh diri itu sangat dilarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar