Suatu kehidupan yang jauh lebih berat dari kehidupan di Dunia. Pada hari kiamat, kelak di langit akan benar- benar diperlihatkan proses menutupnya Pintu Tobat, pintu tersebut akan menutup sebagai tanda bahwa pada hari itu Allah sudah tidak mau mendengar tobat kita lagi. Kemudian malaikat Isrofil akan meniup sangkakalanya, lalu bergeming dan musnahlah apa yang ada di Dunia ini, baik itu manusia maupun bangsa Jin. Malaikat Isrofil pun juga akan mati setelah ia meniup sangkakalanya.
Kemudian seluruh makhluk yang ada di
Bumi ini, baik bangsa Jin, manusia, dan hewan pun akan dibangkitkan kembali dan
digiring secara berkelompok- kelompok menuju Padang Mahsyar. Suatu tempat
berpasir putih yang datar, luas dan sangat panas, dimana jarak matahari hanya sejengkal
dari ubun- ubun kita (saat dimana semua keringat akan bercucuran sebanyak dosa2
yang kita miliki). Bahkan kelak akan ada yang tenggelam karena keringatnya
sendiri. ‘Pada hari itu manusia berkata : “Kemana tempat lari.?” Sekali- kali
tidak.! Tidak ada tempat untuk berlindung.!” (Q.S Al Qiyamah 10- 11).
Di Padang Mahsyar itu pula, Nabi Muhammad SAW
berdiri di sebuah telaga dengan membawa sebuah cangkir, kemudian beliau akan
meminumkan cangkir berisi air telaga tersebut kepada umat- umatnya yang kepanasan
lagi kehausan, yang senantiasa ‘membaca sholawat’ untuknya sewaktu masih di
Dunia. Kelak bukan kita yang akan mencari Nabi Muhammad, tapi beliau lah yang
akan mencari dan memberikan pertolongan (syafaatnya) kepada kita. “Wajah- wajah
(orang mukmin) pada hari itu berseri- seri”. “Dan wajah- wajah (orang kafir)
pada hari itu muram” (Q.S Al Qiyamah 22- 24).
Setelah itu, semua manusia, bahkan para
nabi dan rosul akan berjalan menuju ‘Jembatan Shiratal Mustaqim’. Jembatan
akhirat yang sangat tipis, bagaikan sehelai rambut yang dibagi menjadi 7
bagian, tajam, sempit, dan terbentang diantara 2 punggung neraka Jahannam, yang
panjangnya ditempuh selama 1/2 tahun akhirat (500 tahun di dunia). Diatasnya
terdapat besi- besi panas yang saling berkaitan dan akan menyambar siapa saja
yang menyeberanginya. Dan jika kita gagal menyeberangi jembatan tsb, maka kita
akan langsung terpelanting ke Neraka Jahannam. MasyaAllah…
Setiap manusia akan menemui kesulitan atau bahkan
kemudahan saat melewati jembatan tersebut. Kelak akan ada yang bersusah payah
untuk menyeberangi jembatan tersebut, ada yang langsung terpeleset lalu jatuh
terbakar ke Neraka. Namun ada pula yang akan menyeberangi jembatan tersebut
bagaikan kilat yang menyambar. Semua ditentukan oleh perbuatan- perbuatan dan
amal shalih kita waktu masih di Dunia. Jika selama hidupnya ia banyak beramal
shalih, maka ia akan mudah melewatinya. Sesungguhnya hanya satu jalan menuju
Surga, yaitu dengan melewati Jembatan Shiratal Mustaqim.
Untuk
menempuh perjalanan seberat itu, hanya 2 yang kita butuhkan, yaitu : syafaat/
pertolongan dari Nabi Muhammad (diperoleh dengan senantiasa membaca sholawat
& melaksanakan sunah2nya), serta Amal2 sholih kita (diperoleh dengan banyak
sholat, dzikir, sedekah, puasa, dll). Selain itu, tidak ada yang bisa menolong
kita kelak.
Jika kita berpikir cerdas ke depan, ‘Akhirat
merupakan kelanjutan dari kehidupan di Dunia, jadi jika kita ingin mendapatkan
tempat yang baik di Akhirat, maka perbaikilah hidup kita di dunia terlebih
dahulu. Hidup di dunia ini hanyalah sebuah ‘PERMULAAN’, lalu kematian barulah
‘AWAL DARI SEGALANYA’, kemudian kehidupan di Akhirat itulah ‘KEHIDUPAN YG
SEBENARNYA’. ‘Mengejar urusan Dunia itu harus, tapi beribadah untuk mendapatkan
Akhirat itu wajib’.
Semoga artikel ini dapat membuka tirai kehidupan
yang masih terselubung. Membuat kita menjadi orang- orang yang senantiasa
berpikir cerdas, yang tak hanya memegang urusan dunia, tapi juga menggapai
urusan Akhirat. Saya berharap kita tak hanya dipertemukan di Dunia ini saja,
tapi juga dipertemukan kembali pada Hari Akhir, saat dimana kita bisa saling
bergandengan tangan dan berjalan bersama- sama menuju Gerbang Surga. Amiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar